Rabu, 20 Mei 2015

Mengenal Makanan Berborak, Berformalin dan Berwarna Tekstil




Tips Mudah Mengetahui dan Menguji Makanan Mengandung Boraks,Formalin







Zat tambahan yang sering digunakan dalam makanan adalah Formalin (pengawet mayat),Boraks (bleng), pewarna rhodamin B dan methanyl yellow (bahan pewarna tekstil). Keempat bahan kimia berbahaya tersebut sering ditemukan dari hasil sampel yang dilakukan BPOM.
Sebenarnya, tanpa dilakukan uji laboratorium pun, tidak sulit untuk mengetahui apakah makanan tersebut mengandung ke-4 unsur bahan berbahaya tersebut. Berikut ini, akan berbagi untuk Anda, bagaimana cara mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin, boraks, atau bahan pewarna tekstil tersebut dengan mudah, menurut penjelasan dari Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Bidang Farmakologi, Universitas Indonesia:

A.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Formalin
1.    Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka waktu lama
2.    Tahu : Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak dalam waktu lama
3.    Ikan : Insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat
4.   Bakso : Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar
5.    Daging Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat

B.  Ciri-Ciri Makanan Mengandung Boraks
1.    Mie Basah : Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus
2.  Bakso : Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi lebih cemerlang keputihan
3.    Lontong : Rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam
4.    Kerupuk : Teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah

C. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pewarna Rhodamin B dan Methanyl Yellow
Memiliki warna mencolok cerah, mengkilap, warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), ada sedikit rasa pahit jika ditelan dan memunculkan sedikit rasa gatal di tenggorokan saat mengkonsumsisnya.

D. Cara Pengujian Makanan Mengandung Boraks
Setelah Anda mengetahui ciri-ciri dari makanan yang mengandung boraks, Anda juga harus mengetahui cara menguji makanan yang mengandung boraks. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada anggota keluarga yang menjadi korban.
kepala Laboratorium Komputasi Teknik Kimia ITN yang juga termasuk Tim Dosen Teknik Kimia ITN, Faidliah Nilna ST MT ternyata punya cara sederhana untuk mengetes kandungan boraks dalam makanan, seperti berikut :
Bahan dan alat yang dibutuhkan:
1.Kunyit atau kunir
2. Kertas saring
Cara melakukan pengetesan kadar Boraks :
1.Buat larutan kunyit dan masukkan kertas saring ke dalamnya.Positif Mengandung Boraks
2. Keringkan kertas saring tersebut.
3.  Panaskan air  beserta potongan makanan atau jajanan yang akan dites.
4.  Masukkan atau tetesi kertas saring kunyit dengan air rebusan tersebut.
Hasil pengujian dengan kertas saring Kunyit :
1.  Jika warna kertas berubah jadi merah bata, itu artinya makanan atau jajanan tersebut mengandung boraks.
2. Jika warna kertas tidak berubah, itu artinya tidak ada boraks dalam makanan tersebut.
Seperti dengan cara di atas Anda bisa mengetahui apakah makanan tersebut mengandung boraks atau tidak. Lakukan pengujian itu pada setiap makanan yang Anda curigai mengandung boraks.























Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi

 

 

 



 Makanan yang mengandung boraks banyak beredar di pasaran dan meresahkan masyarakat. Namun, tidak banyak masyarakat yang bisa dengan mudah mengetahui mana makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya tersebut. Selama ini, deteksi boraks pada makanan terbilang tidak praktis dan efektif, karena harus melalui tes dan uji laboratorium yang memakan waktu cukup lama, bahkan hingga berminggu-minggu.
Namun kini, deteksi boraks bisa dilakukan dengan mudah, praktis, dan cepat. Dengan menggunakan alat yang bentuknya mirip tusuk gigi, deteksi boraks pada makanan bisa langsung dilakukan kapan pun dan hanya membutuhkan waktu 5 detik, tanpa harus melalui uji di laboratorium.

Terobosan hebat ini diciptakan oleh dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan Luthfia Adila. Untuk temuannya itu, mereka menamai SIBODEC (Stick of Borax Detector). Dengan tusuk gigi itu, siapa pun dapat dengan mudah mengetahui apakah suatu makanan mengandung boraks, hanya dengan menusukkan tusuk gigi ke sampel makanan yang akan diuji.
Selain mudah cara penggunaannya, mudah pula untuk menyimpulkan hasilnya. Bila terjadi perubahan warna pada tusuk gigi menjadi merah, berarti sampel makanan yang diuji positif mengandung boraks. SIBODEC dilengkapi dengan bahan kimia tertentu yang memang hanya sensitif terhadap boraks.









Kenapa memilih tusuk gigi? Selain mudah diperoleh, murah dan praktis, siapa pun dapat memanfaatkannya bahkan kalangan awam sekalipun. "Biar mudah dibawa dan karena bentuknya seperti tusuk gigi jadi terlihat normal kalau semisal mau cek makanan di mana saja."kata Dayu saat dihubungi brilio.net, Selasa (7/4)Lewat inovasi tusuk gigi pendeteksi borak itu, Dayu dan Luthfia berhasil menyabet medali emas pada International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, sebuah ajang kompetisi inovasi anak muda tingkat dunia.






Bahaya Yang Terkandung di Dalam Makanan Yang Mengandung Boraks, Formalin dan Pewarna Textil
Semakin berkembangnya zaman, semakin maraknya pula makanan  dan minuman yang mengandung boraks, formalin dan pewarna textil. Sebagian besar dari kita telah mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan yang tercambur boraks, formalin dan perwarna textil, tetapi masih ada beberapa orang yang belum mengetahui atau mengabaikan dampak dan akibat apabila mengkonsusmsi makanan dan minuman yang mengandung boraks, formalin dan pewarna textil.
Demi mendapat keuntungan sebanyak- banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan bahan- bahan ini dan tidak memperhitungkan bahaya yang ditimbulkan.Menurut penelitian ada beberapa produk makanan yang sering dicampur sebagai campuran dari boraks dan formalin tersebut, yaitu :
1.Tahu
2.Bakso
3.Mie Basah
4.Ikan Segar
5.Ayam potong
Boraks merupakan bahan kimia yang banyak dipergunakan untuk industri kertas, pengawet kayu, pengusir kecoa dan industry keramik.  Di masyarakat luas boraks sering disalah gunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk pembuatan kerupuk, mie basah, lontong, bakso dan produk makanan lainnya. Akibat mengkonsumsi boraks dalam makanan lama-kelamaan akan terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut, kerusakan ginjal, hilang nafsu makan. Boraks juga merupakan garam natrium yang banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas, gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks tidak berwarna dan mudah larut dalam air. Asal kita ketahui, gelas pyrex yang terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks. Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat. Asam borat (H3BO3) merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk dalam tubuh. Pengaruh terhadap kesehatan diantaranya muntah, diare, merah dilendir, konvulsi, dan depresi. Selain itu, tanda dan gejala kronis diantaranya nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, dan gangguan sistem saraf otak, serta anemia, rambut rontok, dan kanker.
Formalin adalah bahan kimia yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dalam industri tekstil serta kayu. Bentuk formalin berupa cairan yang tidak berwarna, berbau  menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol. Formalin biasanya dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet jaringan, pembasmi serangga dan digunakan juga pada indutri tekstil dan kayu lapis.Di masyarakat, formalin disalah gunakan sebagai bahan pengawet untuk pangan seperti pada tahu, ayam dan ikan agar kelihatan segar dan fresh seperti masih baru. Terkonsumsi formalin dapat menimbulkan gejala seperti tenggorokan terasa panas, mencret, muntah dan keracunan. Selain itu formalin juga dapat menimbulkan ganggunan peredaran darah dan memacu tumbuhnya kanker. Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid memiliki banyak manfaat, seperti anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetika,pengeras kuku dan bahan untuk insulasi busa. Formalin juga dipakai sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu sebagai bahan perekat untuk produk kayulapis (plywood).Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit ikan akibat ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir. Meskipun demikian, bahan ini juga sangat beracun bagi ikan. Bahan makanan yang diawetkan dengan formalin biasanya adalah mi basah, tahu, bakso, ikan asin dan beberapa makanan lainnya. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen. Bila tidak diberi bahan pengawet, makanan seperti tahu atau mi basah seringkali tidak bisa tahan lebih dari 12 jam.
Mengkonsumsi boraks dan formalin dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan ganguan otak, hati, ginjal, radang tonsil, radang tenggorokan ,sakit dada, lelah, jantung berdebar, sakit kepala, mual ,diare,muntah- muntah hingga kematian.

Tanda- tanda dan gelaja kronisnya adalah :

1.Nafsu makan menurun
2.Gangguan pencernaan
3.Gangguan Saraf
4.Anemia, rambut rontok dan mengakibatkan kanker
Pewarna textil disebut juga Rhodamin B adalah suatu zat perwarna sintetis yang biasa digunakan pada industri textil dan kertas. Zat ini banyak digunakan untuk pembuatan kue, minuman, kerupuk dan jajanan anak-anak. kerupuk-warna130916c
Mengkonsumsi zat ini dapat menyebabkan ,mual, muntah, sakit perut, dan tekanan darah rendah.Tanda-tanda dan gejala apabila terpapar Rhodamin B :

1.Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
2.Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3.Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
4.Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau merah muda.
Setelah mengetahui ciri- ciri dan dampak yang  ditimbulkan apabila mengkonsumsi Boraks, Formalin, dan Pewarna Tektil. Marilah kita sama- sama menjaga kesehatan makanan yang kita konsumsi agar orang- orang yang kita sayangi dan generasi bangsa Indonesia selanjutnya menjadi lebih baik dan pilihlah tempat makan yang terpercaya yang tidak memakai zat zat kimia kedalam makanan yang kita konsumsi.








Sumber:
http://www.brilio.net/news/deteksi-boraks-tak-perlu-lagi-ke-lab-cukup-pakai-tusuk-gigi-ajaib-ini-150408m.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar