Tips Mudah Mengetahui dan Menguji Makanan Mengandung
Boraks,Formalin
Zat tambahan yang sering
digunakan dalam makanan adalah Formalin (pengawet mayat),Boraks (bleng),
pewarna rhodamin B dan methanyl yellow (bahan pewarna tekstil). Keempat bahan
kimia berbahaya tersebut sering ditemukan dari hasil sampel yang dilakukan
BPOM.
Sebenarnya, tanpa dilakukan
uji laboratorium pun, tidak sulit untuk mengetahui apakah makanan tersebut
mengandung ke-4 unsur bahan berbahaya tersebut. Berikut ini, akan berbagi untuk
Anda, bagaimana cara mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung formalin,
boraks, atau bahan pewarna tekstil tersebut dengan mudah, menurut penjelasan
dari Prof. Dr. Iwan Darmansyah, Guru Besar Bidang Farmakologi, Universitas
Indonesia:
A. Ciri-Ciri
Makanan Mengandung Formalin
1. Mie Basah
: Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah rusak dan tahan dalam jangka
waktu lama
2. Tahu :
Teksturnya yang terlampau keras, kenyal, tapi tidak padat, tidak mudah rusak
dalam waktu lama
3. Ikan :
Insang berwarna merah tua, tidak cerah atau bukan merah segar, tidak berbau
khas ikan asin, warna daging putih bersih, kenyal dan tak mudah rusak, tidak
mudah patah, agak keras serta tidak dihinggapi lalat
4. Bakso :
Tekstur sangat kenyal, tidak rusak sampai 2 hari pada suhu kamar, jika dibelah
di dalamnya tampak warna merah tua mencolok tidak wajar
5. Daging
Ayam : tekstur daging kencang, tak mudah rusak dan tak disukai lalat
B. Ciri-Ciri
Makanan Mengandung Boraks
1. Mie Basah
: Tidak lengket, sangat kenyal, serta tidak mudah putus
2. Bakso :
Tekstur sangat kenyal, warna tidak kecokelatan seperti penggunaan daging, tapi
lebih cemerlang keputihan
3. Lontong :
Rasa getir dan sangat gurih, serta beraroma sangat tajam
4. Kerupuk :
Teksturnya sangat lembut dan renyah, bisa menimbulkan rasa getir di lidah
C. Ciri-Ciri Makanan Mengandung Pewarna Rhodamin B dan
Methanyl Yellow
Memiliki warna mencolok
cerah, mengkilap, warnanya tidak homogen (ada yang menggumpal), ada sedikit
rasa pahit jika ditelan dan memunculkan sedikit rasa gatal di tenggorokan saat
mengkonsumsisnya.
D. Cara Pengujian Makanan Mengandung Boraks
Setelah Anda mengetahui
ciri-ciri dari makanan yang mengandung boraks, Anda juga harus mengetahui cara
menguji makanan yang mengandung boraks. Hal ini perlu dilakukan agar tidak ada
anggota keluarga yang menjadi korban.
kepala Laboratorium Komputasi
Teknik Kimia ITN yang juga termasuk Tim Dosen Teknik Kimia ITN, Faidliah Nilna
ST MT ternyata punya cara sederhana untuk mengetes kandungan boraks dalam
makanan, seperti berikut :
Bahan dan alat yang dibutuhkan:
1.Kunyit atau kunir
2. Kertas saring
Cara melakukan pengetesan kadar Boraks :
1.Buat larutan kunyit dan masukkan kertas saring ke
dalamnya.Positif Mengandung Boraks
2. Keringkan kertas saring tersebut.
3. Panaskan
air beserta potongan makanan atau
jajanan yang akan dites.
4. Masukkan
atau tetesi kertas saring kunyit dengan air rebusan tersebut.
Hasil pengujian dengan kertas saring Kunyit :
1. Jika warna
kertas berubah jadi merah bata, itu artinya makanan atau jajanan tersebut
mengandung boraks.
2. Jika warna kertas tidak berubah, itu artinya tidak
ada boraks dalam makanan tersebut.
Seperti dengan cara di atas Anda bisa mengetahui
apakah makanan tersebut mengandung boraks atau tidak. Lakukan pengujian itu
pada setiap makanan yang Anda curigai mengandung boraks.
Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi
Makanan yang
mengandung boraks banyak beredar di pasaran dan meresahkan masyarakat. Namun,
tidak banyak masyarakat yang bisa dengan mudah mengetahui mana makanan yang
mengandung bahan kimia berbahaya tersebut. Selama ini, deteksi boraks pada
makanan terbilang tidak praktis dan efektif, karena harus melalui tes dan uji
laboratorium yang memakan waktu cukup lama, bahkan hingga berminggu-minggu.
Namun
kini, deteksi boraks bisa dilakukan dengan mudah, praktis, dan cepat. Dengan
menggunakan alat yang bentuknya mirip tusuk gigi, deteksi boraks pada makanan
bisa langsung dilakukan kapan pun dan hanya membutuhkan waktu 5 detik, tanpa
harus melalui uji di laboratorium.
Terobosan
hebat ini diciptakan oleh dua siswi SMAN 3 Semarang, Dayu Laras Wening dan
Luthfia Adila. Untuk temuannya itu, mereka menamai SIBODEC (Stick of Borax
Detector). Dengan tusuk gigi itu, siapa pun dapat dengan mudah mengetahui
apakah suatu makanan mengandung boraks, hanya dengan menusukkan tusuk gigi ke
sampel makanan yang akan diuji.
Selain
mudah cara penggunaannya, mudah pula untuk menyimpulkan hasilnya. Bila terjadi
perubahan warna pada tusuk gigi menjadi merah, berarti sampel makanan yang
diuji positif mengandung boraks. SIBODEC dilengkapi dengan bahan kimia tertentu
yang memang hanya sensitif terhadap boraks.
Kenapa
memilih tusuk gigi? Selain mudah diperoleh, murah dan praktis, siapa pun dapat
memanfaatkannya bahkan kalangan awam sekalipun. "Biar mudah dibawa dan
karena bentuknya seperti tusuk gigi jadi terlihat normal kalau semisal mau cek
makanan di mana saja."kata Dayu saat dihubungi brilio.net, Selasa
(7/4)Lewat inovasi tusuk gigi pendeteksi borak itu, Dayu dan Luthfia berhasil
menyabet medali emas pada International Exhibition for Young Inventors (IEYI)
2014, sebuah ajang kompetisi inovasi anak muda tingkat dunia.
Bahaya Yang Terkandung di Dalam Makanan Yang
Mengandung Boraks, Formalin dan Pewarna Textil
Semakin berkembangnya zaman,
semakin maraknya pula makanan dan
minuman yang mengandung boraks, formalin dan pewarna textil. Sebagian besar
dari kita telah mengetahui bahaya mengkonsumsi makanan yang tercambur boraks,
formalin dan perwarna textil, tetapi masih ada beberapa orang yang belum
mengetahui atau mengabaikan dampak dan akibat apabila mengkonsusmsi makanan dan
minuman yang mengandung boraks, formalin dan pewarna textil.
Demi mendapat keuntungan
sebanyak- banyaknya, banyak produsen makanan yang tetap menggunakan bahan-
bahan ini dan tidak memperhitungkan bahaya yang ditimbulkan.Menurut penelitian
ada beberapa produk makanan yang sering dicampur sebagai campuran dari boraks
dan formalin tersebut, yaitu :
1.Tahu
2.Bakso
3.Mie Basah
4.Ikan Segar
5.Ayam potong
Boraks merupakan bahan kimia
yang banyak dipergunakan untuk industri kertas, pengawet kayu, pengusir kecoa
dan industry keramik. Di masyarakat luas
boraks sering disalah gunakan sebagai bahan tambahan makanan untuk pembuatan
kerupuk, mie basah, lontong, bakso dan produk makanan lainnya. Akibat
mengkonsumsi boraks dalam makanan lama-kelamaan akan terakumulasi (tertimbun)
sedikit-demi sedikit dalam organ hati, otak dan testis. Boraks yang dikonsumsi
cukup tinggi dapat menyebabkan gejala pusing, muntah, mencret, kejang perut,
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan. Boraks juga merupakan garam natrium yang
banyak digunakan di berbagai industri nonpangan, khususnya industri kertas,
gelas, pengawet kayu, dan keramik. Boraks tidak berwarna dan mudah larut dalam
air. Asal kita ketahui, gelas pyrex yang terkenal kuat bisa memiliki performa
seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks. Kemungkinan besar daya pengawet
boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat. Asam borat (H3BO3) merupakan
asam organik lemah yang sering digunakan sebagai antiseptik, dan dapat dibuat
dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada boraks.
Asam borat juga sering digunakan dalam dunia pengobatan dan kosmetika.
Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%) digunakan sebagai obat cuci mata
dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga digunakan sebagai obat kumur,
semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak boleh
diminum atau digunakan pada luka luas, karena beracun ketika terserap masuk
dalam tubuh. Pengaruh terhadap kesehatan diantaranya muntah, diare, merah
dilendir, konvulsi, dan depresi. Selain itu, tanda dan gejala kronis diantaranya
nafsu makan menurun, gangguan pencernaan, dan gangguan sistem saraf otak, serta
anemia, rambut rontok, dan kanker.
Formalin adalah bahan kimia
yang digunakan sebagai desinfektan, pembasmi serangga dalam industri tekstil
serta kayu. Bentuk formalin berupa cairan yang tidak berwarna, berbau menyengat, mudah larut dalam air dan alkohol.
Formalin biasanya dipergunakan sebagai desinfektan, cairan pembalsem, pengawet
jaringan, pembasmi serangga dan digunakan juga pada indutri tekstil dan kayu
lapis.Di masyarakat, formalin disalah gunakan sebagai bahan pengawet untuk
pangan seperti pada tahu, ayam dan ikan agar kelihatan segar dan fresh seperti
masih baru. Terkonsumsi formalin dapat menimbulkan gejala seperti tenggorokan
terasa panas, mencret, muntah dan keracunan. Selain itu formalin juga dapat
menimbulkan ganggunan peredaran darah dan memacu tumbuhnya kanker. Formalin
sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Di sektor industri
sebenarnya formalin sangat banyak manfaatnya. Formaldehid memiliki banyak
manfaat, seperti anti bakteri atau pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk
pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai
serangga lain. Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan
gelatin dan kertas. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan
produk parfum, pengawet produk kosmetika,pengeras kuku dan bahan untuk insulasi
busa. Formalin juga dipakai sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di
bidang industri kayu sebagai bahan perekat untuk produk kayulapis
(plywood).Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan
penyakit ikan akibat ektoparasit seperti fluke dan kulit berlendir. Meskipun
demikian, bahan ini juga sangat beracun bagi ikan. Bahan makanan yang diawetkan
dengan formalin biasanya adalah mi basah, tahu, bakso, ikan asin dan beberapa
makanan lainnya. Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air,
sebagai bahan pengawet biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen. Bila
tidak diberi bahan pengawet, makanan seperti tahu atau mi basah seringkali
tidak bisa tahan lebih dari 12 jam.
Mengkonsumsi boraks dan
formalin dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan ganguan otak, hati, ginjal,
radang tonsil, radang tenggorokan ,sakit dada, lelah, jantung berdebar, sakit
kepala, mual ,diare,muntah- muntah hingga kematian.
Tanda- tanda dan gelaja kronisnya adalah :
1.Nafsu makan menurun
2.Gangguan pencernaan
3.Gangguan Saraf
4.Anemia, rambut rontok dan mengakibatkan kanker
Pewarna textil disebut juga
Rhodamin B adalah suatu zat perwarna sintetis yang biasa digunakan pada
industri textil dan kertas. Zat ini banyak digunakan untuk pembuatan kue,
minuman, kerupuk dan jajanan anak-anak. kerupuk-warna130916c
Mengkonsumsi zat ini dapat menyebabkan ,mual, muntah,
sakit perut, dan tekanan darah rendah.Tanda-tanda dan gejala apabila terpapar
Rhodamin B :
1.Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan.
2.Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada
kulit.
3.Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada
mata, mata kemerahan, udem pada kelopak mata.
4.Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan
air seni berwarna merah atau merah muda.
Setelah mengetahui ciri- ciri dan dampak yang ditimbulkan apabila mengkonsumsi Boraks,
Formalin, dan Pewarna Tektil. Marilah kita sama- sama menjaga kesehatan makanan
yang kita konsumsi agar orang- orang yang kita sayangi dan generasi bangsa Indonesia
selanjutnya menjadi lebih baik dan pilihlah tempat makan yang terpercaya yang
tidak memakai zat zat kimia kedalam makanan yang kita konsumsi.
Sumber:
http://www.brilio.net/news/deteksi-boraks-tak-perlu-lagi-ke-lab-cukup-pakai-tusuk-gigi-ajaib-ini-150408m.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar